Islam Dalam Lintasan Sejarah

1. makna sejarah
Sejarah menurut pengertian istilah Al-tarikh, berarti adalah sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa yang lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu masyarakat, sebagaimana terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia.


Bila kita mengetahui dari dalamnya sebuah sejarah bahwa sejarah adalah merupakan suatu penalaran kritis dan usaha yang cermat untuk mencari sebuah kebenaran, suatu penjelasan yang cerdas tentang sebab-sebab dan asal usul segala sesuatu suatu pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi. Oleh karena itu sejarah berakar pada filsafat dan ia dapat di pandang merupakan bagian dari filsafat itu. Dan menurut Ibnu Kholdun sejarah mempunyai tujuan yang praktis yaitu untuk menangkap isyarat-isyarat yang di pantulkan oleh kabar dalam kejadian sejarah.
Dalam mengkaji atau mempelajari sejarah Islam yang terkandung dalam buku-buku sejarah maka kita harus mengetahui terlebih dahulu antara lain sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi tujuan penulis apakah berbentuk sejarah pragmatic ataukah bentuk filsafat sejarah.
2. Siapa penulis sejarah itu yakni bagaimana kecenderungan sikap hidup atau ide politik yang di anutnya.
3. Kapan dia menulis karena oleh itu kita mengambil sebuh isyarat yang jelas.
2. Priodisasi Sejarah Islam
Beberapa pendapat para ahli tentang priodisasi sejarah Islam dikalalangan pada ahlui sejarah terdapat beberapa pandangan tentang kapan di mulainya sejarah Islam yang telah berusia empat abad ini. Di satu pihak menyatakan bahwa sejarah Islam di mulai sejak pada masa Nabi Muhammad di angkat sebagai Rasulullah dan berada di Mekah atau 13 tahun sebelum hijriah ke Madinah.

A. Hasjmy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah membagi sejarah kebudayaan Islam kepada sembilan periode sesuai dengan perubahan –perubahan politik ekonomi dan sosial dalam masyarakat Islam selama masa-masa lalu,. Kesembilan periode-periode itu adalah sebagai berikut ;
  • Masa permulaan Islam di mulai sejak lahirnya Islam pada tanggal 17 Ramadhan 12 tahun sebelum hijriah sampai tahun 41 hujriah.
  • Masa Daulah Amawiah dari tahun 41- 132 H.
  • Masa Daulah Abbasiyah I,II,III dan abasiyyah yang ke empat.
  • Massa Daulah Mungoliah.
  • Masa Daulah Ustmaniyyah.
Dari pendapat tersebut dapat di pahami bahwa priode sejarah kebudayaan Islam di mulai sejak Muhammad SAW di angkat menjadi Rasulullah yaitu 12/13 tahun sebelum hijriah. Pendapat mengenai hal ini juga di kemukakan oleh Nur Zaman Shidiq yang menyatakan bahwa pada waktu sejarah ini para sejarahwan cenderung mengambil masyarakat sebgai unit sejarah sebab kalau unit sejarah itu adalah negara maka ia mengandung kelemahan, yaitu bahwa batas negara tidak selalu tetap.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di fahami bahwa priodesasasi sejarah Islam di mulai pada tahun 650 M, sebagai priode sejarah Islam yang berarti di tidak termasukpermulaan Islam (sejak Nabi Muhammad SAW di angkat menjadi seorang Rasulullah) sampai dengan tahun 650 Masehi sebagai periode sejarah Islam. Padahal masa pada itu nabi dan umatnya sahabat berperan telah banyak membawa perubahan perubahan besar di kalangan masyarakat yang seharusnya di masukan dalam babak sejarah itu sendiri.

a. Periode Pra Klasik (610-650 M)
periode ini dapat di bagi kedalam 3 fase yaitu :
1. Fase Pembentukan Agama (610-622 M,) yang di dalamnya mencakup kegiatan pembentukan aqidah dan pemantafannya serta pengamalan ibadah di kalangan umat Islam setelah nabio Muhammad Saw menerima wahyu pertama dan wahyu-wahyu berikutnya kemudian nabi mengenalkan Islamnya kepada masyarakat-masyarakatnya di kota mekkahberdasarkan wahyu tersebut.
Tetapi pada masa beliau menyebarkan agama Islamnya terdapat sangkaan sangkaan yang negatif dari para masyarakatnya, A.Syalabi telah telah menjelaskan beberapa timbulnya reaksi negatif terhadap dakwah beliau antara lain sebagai berikut ;
  • Persaingan dalam memperebutkan kekuasaan.
  • Persamaan hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya agama Nabi Muhammmad SAW.
  • Takut untuk di bangkitkan setelah manusia mati, untuk mempertanggungkan amalnya yang di lakukan di dunia.
  • Adanya taklid kepada nenek moyang
  • memperniagakan patung.
2. Fase Pembentukan Negara
Sebelum Nabi hijrah ke Madinah di dahului dengan usaha mempengaruhi para penjiarah Ka'bah di Mekah agar supaya mereka mau memeluk agama Islam. Sebagian mereka menyambut baik atas ajakan nabi tersebut yang pada gilirannya menyatakan diri untuk masuk Islam setelah diikuti dengan perjanjian mereka terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, perjanjian ini terkenal dengan perjanjian aqabah.pada perjanjian aqabah 1 diikuti oleh 12 orang dan pada perjanjian aqabah 2 diikuti oleh 73 orang. Dengan kedua perjanjian tersebut memberikan indikasi bahwa penyebaran Islam telah siap diikutinya di negeri tersebut.
Namun demikian, tidaklah beliau terlepas dari berbagai pihak yang bersikap intoleran dan khianat terhadap perjangjian yang telah disepakati bersama, sikap tersebut muncul dari orang-orang mekah yang hendak menghancurkan Madianah.

3. Fase Pra Exspansi( 632-650 M)
Fase ini merupakan fase exspansi pertama (pendahuluan) yang pada dasarnya dapat dibagi kepada empat fase exspansi antara lain:
  • Fase Konsolidasi. Abu Bakar sebagai kholifah 1 sebagai pengganti Rasullullah SAW (632 M).mereka anggap bahwa perjanjian yang mereka buat dengan Nabi SAW, dengan sendirinya tidak mengikat lagi setelah beliau wafat.
  • Fase Pembuka Jalan. Dimana setelah selesai perang dalam negeri tersebut, Abu Bakar mulai mengirim kekuatan keluar Arabia bersamaan dengan itu kesyuria dikirim tentara dibawah pimpinan tiga jendral dan ditunjang oleh pasukan Khalid, sehingga menguasai kota Ajnadin dan Fihl.
  • Fase Perataan Jalan. Dimana usaha yang telah dirintis oleh Abu Bakar untuk membuka jalan ekspansi, kemudian dilanjut oleh khalifah kedua yaitu Umar bin Khatab. Dengan adanya gelombang ekspansi pertama ini maka kekuasan Islam dibawah khalifah Umar bin Khatab telah meliputi selain semenanjung Arabia juga Palestina, Syuria , Irak, Persia dan Mesir.
  • Fase Jalan Buntu. yaitu pada zaman Usman bin Affan (644-656 M) sebagi khalifah ketiga dan pada zaman Ali bin Abi Thalib (656-661 M) khalifah keempat. Karena dikalngan umat Islam mulai terpecah belah dan kekacauan pemerintah timbul itu Usman mati terbunuh. Selanjutnya diganti Abu Thalib dan mendapat tantangan dari pendukung Usman. Ali, sebagaimanan Usman juga mati terbunuh.
b. Periode Klasik (650-1250 M)
Periode klasik merupakan zaman kemajuan umat Islam, periode kalsik dibagi menjadi dua fase :
1. Fase Ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M). pada zaman ini daerah Islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol Barat dan melalui Persia sampai ke India Timur.
2. Fase Disentegrasi (1000-1250 M) dimana masa pertentangan intern umat Islam dikalangan pemerintah, baik masa Bani Umayyah maupun Abbasiyah. Fase disintegrasi sebenarnya didahului oleh fase pra disentegrasi yaitu dimana fase kemajuan Islam berlangsung tetapi didaerah mulai terdapat usaha memisahkan diri dari khalifah pusat di Damaskus atau Baghdad. Adapun fase disentegrasi pemisahan diri dinasti-dinasti dari kekuasaan pusat dilanjutkan oleh perebutan menguasai satu sama lain. Dan dizaman disentegrasi ini ajaran sufi mulai timbul pada saat kemajuan Islam, mengambil bentuk tairikat, sehingga mutunya mulai menurun.

c. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Peride pertengahan dibagi dua fase yaitu :
1. Fase Kemunduran (1250-1500 M). Pada masa ini disentralisasi dan disenteggrasi bertambah meningkat. Dunia Islam, pada zaman ini terbagi dua yaitu bagian Arab yang terdiri Arabiah, Irak, Syuria, Palstina, Mesir dan Afrika Utara, dengan mesir sebagai pusat. Dan bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah dengan Iran sebagai pusat.
2. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1700 M), yang dimulai zaman kemajuan (1500-1700 M), kemudian zaman kemunduran (1700-1800 M). Dimasa kemajuan ketuga kerajaan besar tersebut mempunyai kejayaan masing-masing, terutama dalam bentuk literature dan arsittek.

d. Periode Modern (1800 M dan Seterusnya )
Periode ini merupakan zaman kebangkitan umat ialam. Cirri-ciri umat Islam pada periode ini adalah keadan yang berbalik dengan periode klasik. Dalam arti bahwa pada periode klasik umat Islam sedang naik sementara barat sedang dalam kegelapan, sedangkan pada periode modern ini sebaliknya uamt Islam sedang dalam kegelapan sementarar barat sedang naik.

Referensi :
1. Muhaimin,Tadjab,dan Abdul Mujib.Dimensi-dimensi Studi Islam.1994.Karya abdiama.Surabaya.
2. Supiana,dan Karman.Materi pendididkan Agama Islam.2003.Remaja rosda karya.Bandung.

0 comments:

Post a Comment

anda berhak untuk berpendapat.. Silahkan berkomentar !!